Selasa, 09 November 2010


Perencanaan dimulai dengan merumuskan visi, misi, dan nilai nilai. Visi mencerminkan apa yang ingin dicapai instansi, memiliki orientasi ke depan agar dapat eksis, bersifat antisipatif, dan inovatif.
Visi dari Kantor Camat Kembang Janggut Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Rencana Strategi adalah “Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Kembang Janggut yang Sejahtera, Adil, Beriman, dan Berbudaya.”

Misi merupakan tindakan yang harus dilaksanakan instansi untuk mewujudkan visinya. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal instansinya, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang.

Sedangkan Misi yang diemban untuk mencapai visi Kantor Camat Kembang Janggut adalah :

1. Menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, efektif, efisien, dan Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam menciptakan Pemerintahan yang berwibawa.

2. Peningkatan sumber daya manusia (aparatur) agar menjadi petugas yang profesional, Peningkatan kinerja pelayanan umum terhadap masyarakat, dan Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan prima kepada publik.

3. Meningkatkan pembinaan, penyuluhan, pengawasan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat,

4. Mewujudkan pelayanan prima dalam proses administrasi kependudukan di Kecamatan Kembang Janggut.

5. Meningkatkan pengawasan dibidang perencanaan pembangunan, ekonomi, pertanian, pariwisata dan koperasi yang ada di kecamatan kembang janggut.

Kamis, 03 Juni 2010

Peta Kembang Janggut & Sekitarnya

Selasa, 25 Mei 2010

Kerajinan Tangan Suku Dayak

Perisai/Kelembit/Keliau
Merupakan alat penangkis dalam peperangan melawan musuh. Perisai terbuat dari kayu yang ringan tapi tidak mudah pecah. Bagian depan perisai dihiasi dengan ukiran, namun sekarang ini kebanyakan dihiasi dengan lukisan yang menggunakan warna hitam putih atau merah putih. Motif yang digunakan untuk menghias perisai terdiri dari 3 motif dasar:
1. Motif Burung Enggang ( Kalung Tebengaang )
2. Motif Naga/Anjing ( Kalung Aso' )
3. Motif Topeng ( Kalung Udo' )

Selain sebagai alat pelindung diri dari serangan musuh, perisai juga berfungsi sebagai:
- Alat penolong sewaktu kebakaran / melindungi diri dari nyala api
- Perlengkapan menari dalam tari perang
- Alat untuk melerai perkelahian
- Perlengkapan untuk upacara Belian

Bening Aban

Alat untuk memanggul anak yang hanya terdapat pada masyarakat suku Dayak Kenyah. Alat ini terbuat dari kayu yang biasanya dihiasi dengan ukiran atau dilapisi dengan sulaman manik-manik serta uang logam.

Sumpitan

 
Alat yang biasa digunakan untuk berburu atau berperang yang dikenal oleh hampir seluruh suku Dayak di Kalimantan. Alat ini terbuat dari kayu ulin atau sejenisnya yang berbentuk tongkat panjang yang diberi lubang kecil untuk memasukkan anak sumpitan. Sumpitan dilengkapi dengan sebuah mata tombak yang diikat erat pada ujungnya dan juga dilengkapi dengan anak sumpitan beserta wadahnya (selup).

Seraong


Topi berbentuk lebar yang biasa digunakan untuk bekerja di ladang atau untuk menahan sinar matahari dan hujan. Kini banyak diolah seraong-seraong ukuran kecil untuk hiasan rumah tangga.

Peti jenasah Dayak

 
Peti yang di buat dari 1 batang pohon utuh,biasanya untuk kepala suku atau yang di hormati dan yang di tuakan.

Mandau
Sebagai alat perang, berburu, berkebun, &segala macam kegunaannya menjadi ciri khas Suku dayak.

Tari Suku Dayak

Tari Hudoq
Tarian ini dilakukan dengan menggunakan topeng kayu yang menyerupai binatang buas serta menggunakan daun pisang atau daun kelapa sebagai penutup tubuh penari. Tarian ini erat hubungannya dengan upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak Bahau dan Modang. Tari Hudoq dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang banyak.

Tari Kancet Papatai / Tari Perang
 
Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari.

Dalam tari Kancet Pepatay, penari mempergunakan pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dilengkapi dengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tari ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe.


Tari Kancet Ledo / Tari Gong
Jika Tari Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya Tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin.

Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dan pada kedua tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung Enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Tari Gong.
 
Tari Belian Bawo
Upacara Belian Bawo bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit, membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diubah menjadi tarian, tari ini sering disajikan pada acara-acara penerima tamu dan acara kesenian lainnya. Tarian ini merupakan tarian suku Dayak Benuaq.